Di ruang OSIS yang bernuansa tegang, di tengah-tengah penumpang Transjakarta yang sesak, dan di trotoar jalanan Jakarta yang diterpa cahaya matahari sore yang hangat, kisah Jaka dan Arta dimulai. Jaka menyukai Arta karena gadis itu mirip seseorang dari masa lalu, sementara Arta memilih menghindar karena Jaka selalu mengingatkannya pada kekalahan. Saat keduanya kembali terlibat persaingan ketat …