Ada yang memberi percaya, tetapi kau ragukan. Ada yang sepenuh hati ingin bersama, tetapi kadang terabaikan. Perasaan telah tercurahkan. Meski kadang kecewa dan melelahkan, berhenti bukan satu-satunya pilihan. Apakah janji itu masih layak ditunggu? Atau justru perjalanan memang tak akan bisa seperti apa yang kita mau? Karena salah satu dari kita memilih ingkar?